07 Juli 2024
TIM KKN-PPM UGM: TAK HANYA WISATA ALAM, ADA KAMPUNG BATIK SIDOMUKTI KABUPATEN MAGETAN
Kabupaten Magetan dikenal dengan keindahan wisata alamnya serta kekayaan budayanya. Gunung Lawu menawarkan jalur pendakian yang menantang dan pemandangan memukau, sementara Telaga Sarangan menawarkan suasana sejuk dengan air jernih, menjadi tempat sempurna untuk bersantai. Selain itu, Magetan juga terdapat batik khas Desa Sidomukti di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan seperti Batik Pring Sedapur yang terinspirasi dari bambu, melambangkan nilai-nilai rukun dan tentram. Desa Sidomukti menjadi salah satu yang menonjol dengan keunikan batiknya.
Kampung Batik Sidomukti, yang terletak di kaki Gunung Lawu, tidak hanya indah dengan batiknya tetapi juga menawarkan pengalaman wisata alam yang memukau. Perjalanan menuju kampung ini mempersembahkan pemandangan indah Magetan, pengunjung dapat menikmati serta melihat kegiatan sehari-hari petani yang merawat tanaman sayur dan melakukan aktivitas pertanian lainnya.
Tim KKN Sekawan Magetan dari KKN-PPM UGM 2024 menghabiskan minggu pertama dengan mempelajari ciri khas Desa Sidomukti dan melihat langsung proses pembuatan batik Sidomukti. Tim Sekawan Magetan mengunjungi pusat galeri kampung batik Sidomukti di Kantor Desa Sidomukti, termasuk ruang belakang yang digunakan untuk produksi batik. Di sana, para pengrajin terlihat menggambar motif bambu dan mewarnai batik. Hasil batik yang sudah jadi dipamerkan dengan rapi di rak-rak galeri.
Di Kabupaten Magetan, produksi batik berkembang di beberapa lokasi utama seperti kantor kepala desa Sidomukti dan Dusun Papringan, yang melibatkan kelompok pengrajin dari masyarakat setempat. Tim KKN Sekawan Magetan aktif mengunjungi tempat-tempat produksi seperti Mukti Lestari di kantor desa Sidomukti dan Mukti Rahayu di Dusun Papringan untuk memahami secara langsung proses kreatif dan produksi batik yang khas dari daerah ini.
Sejarah dan Perkembangan Batik Sidomukti
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sidomukti menjelaskan bahwa aktivitas batik di desa ini sudah dilakukan turun-temurun, namun sempat terhenti hingga tahun 2002. Masyarakat desa kemudian memulai kembali budaya ini dengan antusiasme tinggi, dibuktikan dengan banyaknya warga yang mengikuti pelatihan membatik. Kini, terdapat lebih dari 100 lebih pembatik di Desa Sidomukti. Sejarah batik Sidomukti dimulai tahun 1970-an sebagai ciri khas Kabupaten Magetan. Motif bambu merupakan motif khas dari batik ini, hingga saat ini terdapat lebih dari 130 motif batik sidomukti. Motif baru yang tersedia dibuat dengan terinspirasi dari Kabupaten Magetan seperti burung jalak lawu yang menjadi mitos di Kabupaten Magetan tanpa meninggalkan gambar bambu atau pring.
Produksi dan Harga Batik
Proses produksi dilakukan di dusun Papringan dan kantor desa Sidomukti, Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Kain batik Sidomukti merupakan batik tulis dengan harga yang beragam, dipengaruhi oleh tingkat kesulitan motif bambu dan bahan kain. Produksi Batik Sidomukti dimulai dari Rp175.000,00. Selain motif yang ada, batik Sidomukti juga dapat dibuat berdasarkan permintaan pelanggan.
Masa Depan Wisata dan Budaya Magetan
Masa depan wisata dan budaya Kabupaten Magetan terlihat cerah dengan adanya kerjasama aktif antara masyarakat, pemerintah, dan universitas seperti melalui program KKN-PPM UGM. Desa Sidomukti memiliki potensi besar untuk menjadi ikon desa batik Pring di Magetan dan bahkan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, diharapkan desa ini bersama Sekawan Magetan dapat mengembangkan pemasaran batiknya secara lebih luas dan efektif.
Melalui pengelolaan yang baik dan promosi yang tepat, Kabupaten Magetan dapat menarik lebih banyak wisatawan serta memperkenalkan kampung batik Sidomukti sebagai pusat wisata. Dengan demikian, Magetan tidak hanya akan menjadi destinasi wisata yang terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budaya, terutama dalam warisan batik yang khas dari Desa Sidomukti.